Bagaimana ChatGPT akan Merubah Sistem Pendidikan?

Bagaimana ChatGPT akan Merubah Sistem Pendidikan?

Ilustrasi ChatGPT OpenAI | Foto: Jonathan Kemper

#SobatHebatIndonesiaBaik #JadiKontributorJadiInspirator #BerbagiMenginspirasi 

Halo SohIB, apakah kamu tahu apa itu ChatGPT? Yuk, kenalan dulu dengan kecerdasan buatan yang satu ini. Ngomong-ngomong, AI tersebut baru saja dirilis pada 30 November 2022. ChatGPT (Chat Generative Pre-trained Transformer) ini merupakan Large Language Model (LLM) hasil teknologi dari OpenAI, selaku pengembang layanan tersebut.

ChatGPT merupakan bot berbasis teknologi Artificial Intelligence (Kecerdasan Buatan) yang mampu melakukan percakapan dengan penggunanya secara canggih. Paling mutakhir yang dimaksud di sini adalah chatbot tersebut mampu memberikan jawaban sesuai dengan yang diperintahkan oleh user. Contohnya, apabila kamu menyuruh ChatGPT untuk membuat esai, maka bot tersebut akan memberikan jawaban yang sesuai dengan diperintahkan dan membuatnya dengan struktur kata yang baik.

Atas keberhasilan ChatGPT yang mampu membuat jawaban dari perintah user dan membuat struktur kata yang baik, teknologi tersebut menjadi ancaman di dunia akademik dikarenakan sering disalahgunakan untuk murid maupun mahasiswa sebagai tools penulisan esai secara instan.

Selain itu, bot ini juga bisa dibuat untuk mengerjakan ujian, sehingga mudah untuk menyontek saat mengerjakan tugas yang diberikan. Dilansir dari MIT Technology Review, beberapa sekolah menengah di Amerika Serikat memblokir akses internet untuk membuka teknologi ChatGPT dan beberapa universitas terkemuka di Inggris seperti Imperial College London dan University of Cambridge pun melarang mahasiswanya untuk berbuat kecurangan menggunakan ChatGPT.

Seorang juru bicara Departemen Pendidikan New York City, Jenny Lyle, mengatakan “Meskipun teknologi Kecerdasan Buatan tersebut mampu memberikan jawaban yang cepat dan mudah atas pertanyaan, tetapi teknologi tersebut tidaklah membangun keterampilan berpikir kritis dan pemecahan masalah yang penting untuk kesuksesan akademis di masa depan.”

ChatGPT di Indonesia

Di Indonesia sendiri ChatGPT mulai dikenal kehadirannya setelah viral di Sosial Media salah satunya di TikTok. Saat ini, sudah banyak masyarakat Indonesia mulai menggunakannya terutama mahasiswa, mereka sering menggunakan untuk membuat tugas secara instan. Sehingga beberapa dosen melarang mahasiswanya menggunakan ChatGPT untuk membuat tugas yang diberikan.

Walaupun ChatGPT mempunyai dampak negatif untuk dunia akademik, bukan berarti tidak ada hal positif yang bisa dihasilkan. Apabila kita mencari cara untuk memanfaatkan teknologi ini sebaik-baiknya maka teknologi ini tidaklah hanya menjadi ancaman untuk dunia akademik, tetapi bisa mendatangkan hal-hal yang baik. Seperti dijelaskan pada jurnal “ChatGPT for good? On opportunities and challenges of large language models for education” bahwa ada keuntungan dari teknologi Kecerdasan Buatan ini apabila kita manfaatkan pada proses belajar kita terapkan ke dunia akademik, yaitu

Murid Sekolah Dasar

Seorang Murid Sekolah Dasar | Unsplash (Jerry Wang)

ChatGPT mampu untuk membantu siswa dalam pengembangan keterampilan membaca dan menulis seperti memberikan perintah kepada aplikasi ini untuk mengoreksi struktur frasa, klausa, kalimat, dan tata Bahasa. ChatGPT juga mampu digunakan untuk menghasilkan pertanyaan dan solusi agar mendorong siswa untuk mampu berpikir kritis tentang apa yang telah mereka baca dan tulis, serta menganalisis dan menginterpretasikan informasi yang disajikan untuk siswa-siswa.

Selain itu, ia juga mampu memberikan ringkasan dan penjelasan kepada siswa dari teks yang kompleks agar siswa tersebut mudah untuk membacanya dan memahami lebih mudah.

Murid Sekolah Menengah

Artitifical Intelligence akan mempermudah pekerjaan kita ke depan | Sumber: Unsplash (John Schnobrich)

Untuk siswa sekolah menengah, ChatGPT bisa sebagai asisten untuk membantu pelajaran sekolah seperti Matematika, Fisika, Bahasa dan Sastra, dan lain-lain. Large Language Model ini bisa membuat soal latihan dan quiz yang dimana bisa membantu siswa untuk mendapatkan pemahaman dari pelajaran yang ingin dipelajari.

Selain itu, AI ini bisa memberikan penjelasan maupun solusi langkah demi langkah yang dapat membantu mereka untuk memahami alasan di balik solusi dan pengembangan berpikir secara analitis dan berpikir out-of-the-box.

Mahasiswa

Beberapa mahasiswa sedang belajar bersama | Unsplash (Priscilla du Preez)

ChatGPT bisa digunakan sebagai asisten untuk melakukan tugas penelitian dan menulis, juga sekaligus membantu untuk membangun critical thinking dan skill problem-solving mahasiswa. Teknologi LLM ini juga bisa membantu untuk generate ringkasan dan poin-poin dari buku, di mana ini sangat membantu dengan cepat mahasiswa untuk memberikan informasi dan sumber daya dalam topik yang ingin diketahui agar dapat membantu mereka lebih memahami dan menganalisis materi dari buku yang dibaca.

Teknologi akan terus beradaptasi hingga batasnya, hingga hari itu datang maka kita diharuskan untuk belajar dan beradaptasi dengan dengan hal-hal baru. Pendidik harus menunjukkan kepada murid tidak hanya cara menemukan informasi dari ChatGPT, tetapi juga harus mengajarkan membedakan mana informasi apa yang dipercaya dan apa yang tidak.

Juga dengan bantuan dukungan seperti dari pemerintah dalam bentuk pelatihan, regulasi, dan lain-lain mungkin akan membantu pendidik bisa lebih beradaptasi dengan teknologi yang semakin maju.