7 Cara Komunikasi Remote Team yang Efektif dan Anti Drama!

7 Cara Komunikasi Remote Team yang Efektif dan Anti Drama!

Kerja sama tim virtual | Sumber: Pexels (Mart Production)

#SobatHebatIndonesiaBaik #JadiKontributorJadiInspirator #BerbagiMenginspirasi

Sejak pandemi melanda, aktivitas secara online hybrid dan tatap muka sudah biasa dilakukan. Mulai dari belajar, bekerja, hingga sekadar acara bersama teman karib juga dapat dilakukan dengan sistem tersebut. SohIB juga pasti sudah nggak asing lagi dengan tipe aktivitas tersebut, kan?

Btw, secara definisinya, hybrid adalah tipe pertemuan yang mengombinasikan antara kegiatan dari jarak jauh dengan tatap muka secara bergantian.

Aktivitas hybrid atau campuran ini senantiasa membawa seseorang larut dalam pekerjaan yang dinamis. Bahkan, tidak jarang, beraktivitas jarak jauh ditambah beban berat pekerjaan dapat menghasilkan efek komunikasi yang buruk.

Sama halnya saat SohIB sedang bekerja sama dengan tim jarak jauh, kadang timbul drama komunikasi juga bukan? Misalnya saja seperti salah paham, tidak menghadirkan rasa empati, hingga bicara tidak pada tempatnya. Hal buruk ini dapat terjadi karena tidak adanya kesadaran untuk saling memahami anggota tim. Oleh karena itu, memang penting untuk kita belajar memperbaiki komunikasi interpersonal.

Walaupun belajar komunikasi dalam tim jarak jauh tidak mudah, kita coba pahami bersama yuk, SohIB!

4 Challenge Produktif di Tahun Baru, Berani Terima Tantangan?

1. Tingkatkan Kemampuan Komunikasi Jarak Jauh

komunikasi remote team yang efektif
Tim sedang melakukan aktivitas hybrid | Sumber: Pexels (fauxels)

Komunikasi dengan teman dekat lewat pesan WhatsApp saja kadang sering miskomunikasi, apalagi jika harus berkomunikasi jarak jauh dengan tim? Oleh sebab itu, penting untuk meningkatkan kemampuan komunikasi jarak jauh.

Cobalah untuk memperbaiki etika berbicara dan mengetahui alur kerja yang fokus, tetapi tetap santai. Jangan lupa untuk sering mengapresiasi tim dan melakukan evaluasi pada kesalahan individu langsung ke orangnya, bukan di depan umum.

2. Bedakan Alat Komunikasi Kerja dan Pribadi

Membedakan alat komunikasi kerja dan pribadi menjadi sarana solutif dalam memperbaiki komunikasi remote team. Tujuannya agar pekerjaan menjadi fokus dan tidak tercampur dengan urusan pribadi. Jika sudah berhasil menerapkannya, SohIB jangan lupa untuk disiplin memulai dan menyelesaikan pekerjaan sesuai waktunya, ya.

3. Hadirkan Suasana Komunikasi yang Nyaman

Apa jadinya jika komunikasi dalam tim menjadi dingin dan kaku? Rasanya jadi tidak nyaman dan aman bekerja ya, SohIB? Gaji yang besar juga tidak dapat menggantikan lingkungan yang nyaman saat bekerja. Oleh karena itu, menghadirkan suasana komunikasi yang kondusif merupakan tanggung jawab bagi semua anggota tim.

Caranya dengan rutin menanyakan kabar, berusaha memenuhi kebutuhan teman, bersikap ramah dan hangat, tidak mudah menilai keburukan teman, dan sering berbagi cerita di luar pekerjaan.

4. Saling Jujur dan Komitmen

komunikasi yang nyaman dalam tim
Membangun komunikasi yang nyaman dalam tim | Sumber: Pexels (Edmond Dantès)

Cara komunikasi jarak jauh secara efektif yang keempat adalah saling jujur dan komitmen. Hal ini menjadi cara yang efektif karena di saat setiap anggota tim berjauhan, sifat jujur, dan komitmen terhadap tanggung jawab mampu menjaga kinerja dan komunikasi yang baik. Sehingga, terciptalah rasa saling percaya dan bertanggung jawab di dalam tim. 

Akan berbeda jika setiap anggota tim dipenuhi rasa curiga dan menuntut, yang akan terjadi justru salah paham dan akan berjalan masing-masing ke lain tujuan. Cara menumbuhkan sifat jujur dan komitmen dapat dimulai dari diri sendiri, seperti menjelaskan sedang mengerjakan apa atau memaparkan kendala. Ternyata, sesederhana saling jujur dan komitmen mampu memperbaiki komunikasi remote team ya, SohIB.

5 Manfaat Teamwork untuk Pengembangan Diri, Asah Komunikasi!

5. Tumbukan Empati dan Memberdayakan Sesama

Setelah SohIB belajar saling jujur dan komitmen dalam komunikasi tim, ada juga yang tak kalah penting, yaitu menumbuhkan rasa empati dan mampu memberdayakan sesama. Hampir sama dengan sifat peduli, empati jauh lebih dalam yakni merasakan apa yang dirasakan orang lain dengan pandangan sendiri. Empati meliputi menempatkan perasaan, pikiran, dan keadaan yang sama dengan orang lain.

Dengan menumbuhkan empati, setiap anggota akan lebih memahami dan menghargai temannya. Sementara, memberdayakan sesama itu penting ditumbuhkan agar setiap anggota tim dapat bekerja sama sesuai dengan kapasitas dan kemampuannya. Memberdayakan sesama juga merupakan cara tim berkomunikasi jarak jauh untuk saling percaya dan yakin dengan kemampuan temannya.

Tips Berkomunikasi yang Menyenangkan, Nggak Hanya Sekadar Pintar Berbicara, lo!

6. Evaluasi Komunikasi dalam Tim

Setelah melakukan berbagai cara dan percobaan menemukan metode komunikasi yang paling cocok digunakan, tentu SohIB akan merasakan metode mana yang terbaik untuk tim. Oleh karena itu, penting bagi kamu untuk dapat mengevaluasi komunikasi tim.

Harap selalu ingat, tidak semua metode hebat komunikasi mampu menjadi solusi bagi kekurangan tim. Namun, perlu adanya trial and error agar menemukan komposisi serta alur komunikasi terbaik bagi seluruh anggota.

7. Ingin Terus Belajar dan Bertumbuh

Kalau SohIB dan tim merasa sudah menemukan cara efektif berkomunikasi jarak jauh maupun tatap muka, jagalah semangat untuk terus belajar dan bertumbuh. Kita menyadari bahwa setiap masa akan berubah dan bertemu dengan masalah. Supaya menjadi yang terbaik, mampu bertahan, dan beradaptasi, SohIB dan anggota lainnya harus punya jiwa yang kompetitif. Dengan begitu, masalah apapun yang dihadapi di masa mendatang, akan lebih mudah diatasi bagi setiap orang yang mau belajar dan bertumbuh.

Nah, itu dia tujuh cara komunikasi remote team yang efektif anti drama. Mulai dari menumbuhkan karakter yang baik untuk diri sendiri, menjaga kehangatan antaranggota, dan menemukan pola komunikasi terbaik dalam tim.

Tidak harus sama, SohIB tentu punya cara sendiri yang lain untuk menerapkan komunikasi terbaik dalam tim, bukan? Bagaimanapun cara terbaik komunikasinya, semoga dapat menghasilkan kelompok yang kompak, ya!