Sudahi Mimpi Burukmu! 4 Cara Hadapi Lingkungan Kerja Toxic

Sudahi Mimpi Burukmu! 4 Cara Hadapi Lingkungan Kerja Toxic

Ilustrasi tidak semangat karena lingkungan kerja tidak suportif | Sumber: Pexels (Andrea Piacquadio)

Banyak hal yang terjadi di dunia kerja, salah satunya adalah lingkungan kerja yang kurang suportif, bahkan menjurus ke arah toxic. Toxic merupakan istilah yang biasanya digunakan dalam bidang industri maupun kesehatan dengan arti beracun atau racun.

Di tengah kehidupan sosial saat ini, toxic bisa dimaknai sebagai sebuah hubungan, ikatan, atau environment yang kurang baik bagi individu atau sekelompok dan bisa menimbulkan perasaan yang negatif. Sehingga, tempat kerja yang toksik berarti lingkungan yang buruk dan berpotensi mengganggu diri seseorang.

Bila sudah parah, kondisi ini bisa melebar ke mana-mana lo, SohIB! Seorang karyawan bisa jadi mengundurkan diri secara tiba-tiba akibat tekanan dari kantor atau rekan kerjanya. Selain itu, toksik menyebabkan kita menjadi lemah, tidak percaya diri, trauma, hingga menimbulkan masalah kesehatan akibat mental. Dengan demikian, maka nggak heran banyak orang menyuarakan betapa pentingnya menjaga mental health.

Baca: Self Reward Itu Penting, Ini Alasannya!

4 Tanda Kamu Ada di Lingkungan Kerja yang Toxic

Lantas, apa saja ciri kita terjebak di situasi beracun dalam dunia kerja?

Beban Kerja Tidak Sesuai Upah

Namanya kita bekerja, tentu ada tugas yang harus kita selesaikan. Gaji menjadi hak penting yang harus diterima oleh karyawan atas kontribusinya membangun perusahaan. Namun, saat ini banyak lo, company yang masih memberikan upah di bawah standar yang ditetapkan (biasanya dengan indikator UMK atau UMR). Apalagi, bila kamu sudah bekerja dengan baik atau melampaui ekspektasi.

Lebih baik, bicarakan dengan HRD atau atasanmu agar ke depannya lebih nyaman. Tentu saja, jangan sampai kita merasa rugi dan jadi orang yang hitung-hitungan, padahal memang kantor yang kurang perhatian.

Kamu Sering Diremehkan

Siapa sih, yang suka diremehkan? Pada lingkungan perusahaan yang sehat, komunikasi biasanya terjalin dengan nyaman, bahkan sudah seperti keluarga sendiri dalam batas tertentu. Namun, apabila kamu saat berbicara tidak digubris, ide-idemu ditolak dengan alasan yang kurang profesional, hingga mencemooh di depan mata, waduh, hati-hati ya, guys!

Rekan Kerja Tidak Senang dengan Kemajuan Dirimu

Apakah kamu pernah mendengar sebuah istilah di kesehatan mental masa kini bernama crab mentality? Dua kata ini terinspirasi dari karakter kepiting yang apabila dikumpulkan dalam satu wadah, bukannya tolong-menolong agar bisa keluar bersama, justru saling menahan agar mati bersama!

Inilah yang terjadi apabila kita terjebak di situasi toksik dengan orang-orang yang juga toksik. Mereka tidak senang dengan kemajuan rekannya, akibat persaingan yang kurang sehat. Berbagai cara untuk menjatuhkan bisa jadi dilakukan, guys!

Baca juga: Bagaimana Cara Mengatasi Crab Mentality, ya?

Saling Bergosip di Belakang

Hmm, ‘bisik-bisik tetangga’ memang bahaya. Teman yang baik adalah mereka yang tidak membicarakan temannya yang lain di belakang. Oleh sebab itu, hindari hubungan yang terlalu personal dengan rekan profesional, karena SohIB tidak pernah tahu apabila seseorang bisa berubah nantinya.

4 Cara Agar Terhindar dari Toxic di Lingkup Profesional

Ini cara agar terhindar dari toxic di lingkup profesional | Sumber: Pexels (Fox)

Setelah kamu mengetahui ciri-ciri tempat kerja yang toksik, ada baiknya kamu juga mempelajari bagaimana cara menghindarinya, guys! Ada tiga langkah yang bisa kamu terapkan mulai sekarang!

  1. Apa yang terjadi di kantor, tinggalkan di sana, jangan bawa ke rumah, media sosial,  atau manapun. Ini penting untuk menjaga diri kita agar tidak mudah membagikan cerita ke orang lain. Kalaupun SohIB membutuhkan teman untuk bercerita, pilihlah orang yang terpercaya dan dapat memberikan saran yang positif.
  2. Berani berkata “tidak” apabila kamu diberikan jobdesk di luar pekerjaan dan itu membebanimu. Berikan kontrol agar kamu juga lebih memperhatikan diri dan kesehatanmu.
  3. Pisahkan urusan personal dengan profesional, sekalipun kamu sudah cukup dekat dengannya.
  4. Cari pekerjaan lainnya sebelum memutuskan benar-benar keluar dari kantor lamamu. Atau bila SohIB ingin jeda sejenak, pertimbangkan matang-matang atas keputusanmu.

Baca juga: Mengenal Toxic Positivity dan Cara Menghindarinya

Jangan lupa untuk terus ikuti artikel-artikel seru lainnya hanya di sohib.indonesiabaik.id, ya! Banyak lo, informasi menarik nan lengkap yang harus banget kamu baca. Nggak hanya itu aja! Jika kamu memiliki passion di bidang kepenulisan dan ingin senantiasa berkembang, join jadi kontributor SohIB dan dapatkan banyak benefit-nya!

Oiya, SohIB.id juga punya komunitas keren yang selalu aktif memberikan berbagai pelatihan, webinar, diskusi, dan bagi-bagi merchandise cantik, lo! Skuy, langsung gabung aja di sini! So, sampai berjumpa lagi dan salam Sobat Baik Indonesia Hebat! (AJ)