Bukan Soal Menumbuhkan "Minat Baca", Tetapi Menumbuhkan "Minat"

Bukan Soal Menumbuhkan "Minat Baca", Tetapi Menumbuhkan "Minat"

kegiatan membaca | unsplash (clay banks)

Tidak jarang dalam seminar, diskusi, dan/atau video edukasi tentang literasi, akan ada salah satu audiens atau netizen yang bertanya “Bagaimana sih, agar kita punya minat membaca?”

Sebanyak itu pula narasumber memberikan berbagai tips menumbuhkan minat untuk membaca. Sebagian mengatakan berdasarkan pengalaman pribadi dan sebagian lagi mengutip dari berbagai hasil penelitian. Mulai dari penjelasan setiap langkah yang bisa dilakukan, menjelaskan manfaat dari membaca, hingga hal-hal yang terlewatkan apabila tidak punya kebiasaan membaca.

Kalau begitu, seharusnya pertanyaan tersebut tidak lagi diutarakan, dong?

Kenyataannya tidak demikian. Pertanyaan yang terus diulang bisa jadi bukan karena tidak ada jawaban yang memuaskan, tetapi justru pertanyaan itu sendiri yang kurang tepat.

Mengutip pernyataan Pandji Pragiwaksono dalam salah satu konten di kanal YouTube-nya, bahwa pertanyaan tentang minat baca akan selalu tidak tepat disampaikan, karena bukan itu inti permasalahannya, seharusnya yang ditanyakan adalah bagaimana menumbuhkan minat (passion).

Kegiatan Membaca dan Passion

Perlu kita sadari bahwa kebiasaan membaca bukan sesuatu yang berdiri sendiri. Kegiatan membaca tidak lain sebagai sarana, jalan, atau cara. Dalam konteks menyalurkan passion, kegiatan membaca jadi cara kita untuk memperdalam pengetahuan tentang passion. Sehingga, membaca hanya akan menjadi kegiatan kosong dan cenderung membosankan jika tidak didasari dengan passion. Dengan passion tumbuhlah minat membaca.

Agar lebih jelas, coba kita illustrasikan. Seseorang yang memiliki passion di dunia game online akan mengisi hari-harinya berkutat dengan game online. Bisa jadi dilakukannya melalui bermain game online, melihat video kejuaraan game online, melihat tutorial game online, mencari tahu tentang informasi tersembuyi (easter egg) di dalam game, mengikuti perkembangan game online terkini, dan lain sebagainya. Semua aktivitasnya tidak lepas dari kegiatan "membaca".

Najwa shihab berpesan bahwa hanya perlu satu buku untuk jatuh cinta dengan membaca. Pesan tersebut menyiratkan bahwa kegiatan membaca seharusnya didasari atas rasa cinta, bukan malah terpaksa. Akan bernilai kosong jika kita melakukan sesuatu tanpa ada dorongan cinta.

menumbuhkan minat | unsplash (kanashi)

Temukan Passion-mu!

Sedikit penjelasan tentang pengembangan passion menurut Krapp dari bukunya, The Psychology of Interest. Springer, bahwa passion terbentuk melalui interaksi antara faktor-faktor personal dan situasional. Faktor personal mencakup kebutuhan, nilai-nilai, pengalaman sebelumnya, dan kepribadian individu, sedangkan faktor situasional melibatkan karakteristik aktivitas atau topik tertentu yang dapat membangkitkan passion.

Terdapat proses berkelanjutan dalam menemukan passion, yang meliputi fase awal pemicu minat, fase pengembangan minat, fase perubahan dan konsolidasi minat, dan fase keberlanjutan minat. Selama proses ini, passion dapat berkembang atau berubah seiring dengan pengalaman, refleksi, dan interaksi dengan lingkungan.

Setidaknya terdapat empat faktor yang dapat memicu menemukan passion, antara lain:

Eksplorasi

Sebagian orang menemukan passion mereka dengan eksplorasi pengalaman, bisa melalui ikut serta dalam berbagai kegiatan di berbagai bidang. Dengan eksplorasi, seseorang akan memiliki kesempatan untuk menemukan inspirasi, motivasi, dan makna sehingga memicu passion orang tersebut.

Refleksi Diri

Menemukan passion dapat dilakukan dengan proses mengenal diri sendiri, merenungkan seputar hal apa yang membuat kita bahagia, hal apa yang membuat semangat, hal apa yang diinginkan dalam hidup, hal yang bermakna menurut kita.

Rasa Penasaran

Tidak jauh berbeda dengan poin 1 bahwa passion dapat diketahui dengan keingintahuan lebih akan suatu hal. Keingintahuan lebih dapat ditunjukan dengan ada upaya belajar lebih, menjadikannya prioritas, hingga mampu mengembangkannya. Dengan rasa penasaran pula passion kita akan berkembang.

Penemuan Makna dan Manfaat

Passion dapat ditemukan ketika kita merasa bahwa apa yang kita lakukan memiliki makna dan manfaat dalam hidup sendiri maupun orang lain. Tujuan yang besar, seperti berkontribusi kepada masyarakat, bisa jadi pendorong yang kuat dan pemicu menemukan passion.

Menurut Krapp, salah satu fase dalam pengembangan passion adalah tentang keberlanjutan passion itu. Fase ini melibatkan pemeliharaan passion secara terus-menerus dan menjadi bagian dari kehidupan personal seseorang. Passion yang berkelanjutan akan dapat mengubah cara, keputusan, dan aktivitas seseorang secara keseluruhan. Passion akan menjadi kepribadian kita.

Dengan memahami penjelasan diatas, maka tugas kita selanjutnya adalah temukan apa hal yang kita sukai, atau apa passion kita sebenarnya. Bagi sebagian kalian yang sudah menemukan passionnya, tanyakan kembali seberapa semangat kita menggali passion kita, terus kembangkan, dan jadikan passion bagian dari hidup kita.

Terima kasih sudah membaca. Semoga bermanfaat.