Bonus Demografi, Sebuah Momen Kebangkitan

Bonus Demografi, Sebuah Momen Kebangkitan

Negara Maju

SobatHebatIndonesiaBaik #JadiKontributorJadiInspirator #BerbagiMenginspirasi #SohIBBerkompetisiArtikel

Apa itu bonus demografi

Mendengar kata demografi pasti Sobat sohib semua tidak asing dengan Bonus Demografi. Demografi sendiri berasal dari bahasa yunani di mana kata “Demos” yang memiliki arti rakyat atau penduduk, sedangkan arti dari “Grafien” itu sendiri adalah menulis. Jadi, secara istilah kita dapat menyebut dengan tulisan atau karangan rakyat. Sedangkan menurut Dosen Pendidikan Geografi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta, Lintang Ronggowulan, S.Pd., M.Pd. mengatakan, kondisi bonus demografi ditujukan ketika jumlah masyarakat usia produktif (15-64 tahun) lebih mendominasi dibandingkan masyarakat berusia non-produktif. Sehinnga dapat saya simpulkan bahwa bonus demografi adalah di mana penduduk di suatu negara dengan jumlah usia produktif yaitu umur 15-64 tahun lebih banyak dibandingkan dengan usia non produktif.

“Menurut perkiraan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappenas), pada tahun 2030 Indonesia akan memiliki jumlah penduduk dengan usia produktif mencapai 64% dari total penduduk Indonesia,” ujar Lintang, Kamis (3/3/2022).

Menyongsong tahun 2030 tersebut, apa yang harus sobat sohib persiapkan?

  1. Pendidikan
    Pendidikan
    Pendidikan | Unsplash (CDC)

Sebelum menyambut Bonus demografi kualitas pendidikan harus ditingkatkan dengan meningkatkan hard skill dan soft skill. Mengapa? Karena menurut sebuah penelitian di Havard University Amerika Serikat menunjukkan bahwa sebuah kesukseasn tidak hanya terdapat pada penguasaan pengetahuan dan kemampuan teknis (Hard Skill) melainkan didapat pada kemampuan mengelola diri sendiri dan orang lain.

Hard Skill adalah kemampuan yang di dalamnya terdapat ilmu pengetahuan, ilmu teknologi, dan masih banyak lainnya tergantung bidang apa yang kita akan tekuni. Sedangkan Soft Skill adalah kemampuan dasar yang didapat dari kinerja otak kanan yang baik, yang di dalamnya terdapat kemampuan untuk bersosialisasi. Untuk menjadi lebih baik lagi kita juga harus mau menerima kritik dan masukkan dari lingkungan sekitar. Seperti pepatah yang berbunyi “Belajar Dari Pengalaman”. Sehingga dapat menghasilkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang baik.

  1. Kesehatan dan Pangan
    Makanan Sehat
    Makanan Sehat | Unsplash (Dan Gold)

Kesehatan memiliki kaitan erat dengan masalah pangan jika pangan tidak tercukupi maka hal yang terjadi akan terjadinya stunting di mana terjadi pada balita yang gagal tumbuh yang berakibat kekurangan gizi kronis sehingga berakibat anak terlalu pendek untuk seusianya. Maka pangan juga harus memadai sehingga kekurangan pangan tidak terjadi lagi. Kesehatan juga merupakan salah satu aspek yang penting karena setiap manusia memerlukan kesehatan agar dapat bekerja dengan optimal dan menghasilkan yang optimal juga. Sehingga pada bonus demografi semua SDM akan berguna dan tidak ada yang sakit karena rendahnya angka kesehatan. Kesehatan dapat dijaga dengan melakukan Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS).

  1. Lapangan pekerjaan
    Lapangan Pekerjaan
    Lapangan Pekerjaan | Unsplash (Jezael Melgoza)

Dalam dunia kerja lapangan kerja harus berbanding lurus dengan lapangan kerja. Dengan banyaknya lapangan pekerjaan maka jumlah pengangguran akan makin sedikit. Sehingga mereka dapat memenuhi kebutuhan sehari-hari. Jika lapangan pekerjaan yang sedikit maka angka kemiskinan akan meningkat dan akan muncul motivasi untuk melakukan kejahatan. Pemerintah juga harus memiliki andil untuk menciptakan lapangan pekerjaan sehhingga tenaga kerja dapat dioptimalkan. Selain pemerintah masyarakat juga harus memiliki kreativitas dalam membangun lapangan pekerjaan, sehingga lapangan pekerjaan akan terbuka lebar. Sehingga dapat dikatakan lapangan pekerjaan dapat menjadi hal yang harus dipersiapkan.

  1. Pertumbuhan Penduduk
    Penduduk
    Penduduk | Unsplash (Joseph Chan)

Karena dalam ilmu geografi dikatakan, usia produktif seseorang berada pada rentang 15-64 tahun, sedangkan penduduk tanggungan berada para rentang 0-14 tahun dan >65 tahun. Sehingga jika penduduk tanggungan dalam suatu negara semakin sedikit, maka akan makin mendukung terjadinya bonus demografi. Bonus demografi ini dapat menyebabkan dampak positif dan negatif tergantung kita dan cara kita menyikapi hal ini.

Apa saja yang akan terjadi jika tidak memanfaatkan momen ini!!!

  1. Jumlah pengangguran bertambah
    Pengangguran
    Pengangguran | Unsplash (Jon Tyson)

Pada momen ini usia produktif diperkirakan berada pada tingkatan 60%-70% dari total populasi. Jika kita tidak bisa memanfaatkan kita dapat terkena akibatnya. Karena pada momen ini usia produktif meningkat dan jika pada momen ini tidak dimafaatkan maka pengangguran akan bertambah dikarenakan generasi yang berkualitas ini tidak menyiapkan diri sejak awal.

  1. Jumlah lansia meningkat
    Lansia
    Lansia | Unsplash (Bennett Tobias)

Jika kita para generasi bonus demografi tidak mau menyiapkan maka negara akan didominasi oleh lansia dan jika lansia yang mendominasi maka jika mereka tidak ada lagi siapa yang akan meneruskan mereka jika tidak ada lagi. Maka negara pasti akan dipegang oleh generasi bonus demografi dan jika tidak menyiapkannya maka negara akan hancur. Maka dengan fenomena ini kita sudah harus bisa menggantikan para lansia.

  1. Kualitas SDM tidak memadai
    SDM Memadai
    SDM Berkualitas | Unsplash (Poodar Chu)

Bonus demografi ini merupakan salah satu tantangan para generasi ini untuk menjadikan Negara Indonesia menjadi sebagai negara maju. Karena pada momen ini masyarakat Indonesia merupakan generasi emas yang harus membangun negara ini. Sehingga harus menghasilkan SDM yang terbaik. Dengan diikuti beberalangkah seperi perbaikan infrastruktur pendidikan mulai dari taman kanak-kanak hingga dewasa.

Bagaimana jika semua dampak negatif itu terjadi?

Jika semua itu terjadi maka kita bisa kembali dijajah oleh bangsa dan tidak akan menjadi negara maju. Supaya semua dampak negatif tersebut tidak tejadi. Kita harus mempersiapkan diri. Agar kita mendapatkan manfaat dari bonus demografi ini maka semua elemen baik masyarakat dan pemerintah harus bekerja sama supaya bonus demografi ini berjalan dengan baik dan jangan lupa untuk membekali diri dengan ilmu kewirausahaan agar siap menghadapi bonus demografi. Ketika kita masyrakat Indonesia dapat menjawab semua tantangan ini maka Negara indonesia akan menjadi negara yang maju dan kesejahteraan rakyat yang meningkat. Kapan lagi kalau tidak sekarang, Mari kita siapkan sejak dini agar semua berjalan dengan baik. (MB)