Bergandengan Bersama Menyelamatkan Kehidupan

Bergandengan Bersama Menyelamatkan Kehidupan

Recover together, recover stronger | Dokumentasi pribadi

SobatHebatIndonesiaBaik #JadiKontributorJadiInspirator #BerbagiMenginspirasi #SohIBBerkompetisiArtikel

Di dekade terakhir, orang semakin lantang menyuarakan tentang perubahan iklim yang menjadi ancaman global. Efek dari perubahan iklim terakumulasi terus menerus dan berpotensi menghancurkan kehidupan secara perlahan. Sebagai warga bumi, kita harus bertindak segera, saling bahu membahu tanpa melilhat batasan identitas untuk mengatasi segala konsekuensi dari perubahan iklim, sekaligus mempersiapkan bumi yang layak dihuni untuk anak-cucu kita nanti.

Dunia yang nyaman untuk anak cucu kita
Dunia yang layak untuk anak-cucu kita | Dokumentasi pribadi

Perubahan iklim terjadi akibat meningkatnya suhu bumi yang disebabkan oleh efek rumah kaca. Padahal menurut NASA (2022) efek rumah kaca adalah suatu proses alamiah, yaitu terperangkapnya panas matahari di bumi karena adanya gas di atmosfer sehingga suhu di bumi hangat dan nyaman untuk dihuni. Akan tetapi karena berkembangnya peradaban manusia, proses alamiah tersebut menjadi terganggu akibat semakin tingginya kadar gas karbon dioksida dan metana di atmosfer yang menyebabkan lebih banyak panas yang terperangkap, menjadikan suhu bumi semakin panas sehingga terjadi perubahan iklim. Alat transportasi berbahan bakar fosil dan peternakan hewan ruminansia (sapi, kambing, domba) adalah dua hal yang bertanggungjawab pada meningkatnya gas karbon dioksida dan metana di atmosfer bumi.

Efek rumah kaca yang berlebihan dapat diatasi dengan menekan jumlah gas karbon dioksida di udara. Menanam pohon adalah solusi paling ampuh karena secara alamiah pohon menangkap karbon dioksida dalam proses fotosintesis. Semua tanaman, dari pohon besar sampai fitoplankton di lautan, menangkap karbon dioksida dan melepas oksigen (NASA, 2022). Menanam pohon sekecil apa pun bentuknya dan mengurangi produk yang berbahan baku pohon adalah bentuk penghijauan yang bisa kita lakukan untuk mengatasi krisis perubahan iklim.  

a plant, a hope
Di sebatang tanaman ada harapan | Dokumentasi pribadi 

Manusia adalah makhluk yang dengan akalnya dapat menemukan berbagai teknologi untuk mengatasi segala permasalahan di kehidupannya. Untuk mengatasi perubahan iklim dan mempertahankan eksistensinya di bumi, manusia menerapkan berbagai teknologi termasuk teknologi penghijauan. Pengembangan teknologi ini dapat dilakukan secara bersama-sama tanpa melihat batasan negara sehingga jika suatu negara berhasil menemukan terobosan baru, sudah sepantasnya ia membagikan inovasi tersebut kepada negara lain dan tanpa berorientasi pada keuntungan.

Beberapa teknologi terkini yang sudah dapat digunakan untuk penghijauan secara global di antaranya:  

  1. Agritecture

Agritecture adalah kolaborasi dari agrikultur, teknologi, dan arsitektur. Konsep ini menjadi dasar dibangunnya pertanian di dalam bangunan vertikal yang dilengkapi teknologi seperti pengairan, pemupukan, dan pencahayaan. Agritecture juga dapat mengurangi penggunaan alat transportasi yang menyumbang masalah karbon dunia.

Konsep ini bisa digunakan untuk menyiasati wilayah minim lahan seperti di perkotaan. Wilayah urban hanya sebesar 2 persen dari luas daratan bumi, tapi menyumbang lebih dari 70 persen emisi gas rumah kaca (Semesta, 1:18:00-1:18:04). Dengan teknologi ini, wilayah perkotaan sebagai penyumbang emisi terbanyak tetap dapat berperan aktif untuk mengurangi emisi karbon.

Agritecture
Agritecture: kolaborasi agrikultur, teknologi, dan arsitektur | Dokumentasi pribadi
  1. Green Building

Green building berprinsip pada konsep hemat energi dan ramah lingkungan yang dapat mereduksi emisi karbon sampai ribuan ton per tahun. Area vegetasi menjadi salah satu syarat dibangunnya sebuah green building. Semakin luas area vegetasi, semakin baik kualitas udara yang dialirkan ke dalam bangunan melalui ventilasi. Vegetasi dilakukan pada area teras di seluruh lantai, area atap untuk meredam panas matahari, dan area di sekitar bangunan yang secara ekologi berfungsi sebagai pelindung erosi, polusi, dan menciptakan iklim mikro yang sejuk (ESDM, 2018).

Green building
Green building memiliki desain pengembangan berkelanjutan | Dokumentasi pribadi
  1. Teknologi bercocok tanam

a. Di lahan terbatas

Baskomponik adalah teknologi murah dan mudah untuk menyiasati lahan terbatas pada hunian di wilayah urban dengan menggunakan alat dan bahan yang mudah didapat seperti baskom atau ember. Teknologi sederhana ini dapat membantu mengurangi emisi sekaligus menguntungkan rumah tangga dengan tanaman yang dapat dikonsumsi sendiri, seperti tanaman sayuran dan buah-buahan.  

b. Di lahan kurang subur

Di tahun 2016, para ilmuwan dari Universitas Chongqing Jiaotong – Cina berhasil merubah gurun pasir menjadi tanah subur. Perubahan ini berdampak besar pada iklim bumi, keanekaragaman hayati, dan keseimbangan ekologis (Brahambatt, 2021). Profesor Yang Qingguo dari Universitas Jiaotong (dalam Brambhatt, 2021) mengungkapkan bahwa biaya materi dan mesin dalam proses merubah pasir menjadi tanah lebih murah dibandingkan dengan biaya pertanian yang berbasis pengendalian lingkungan dan reklamasi. Teknologi ini hendaknya dapat dibagikan secara cuma-cuma untuk diterapkan di negara lain. Semuanya untuk tujuan bersama yaitu memulihkan keadaan bumi.  

Teknologi fitoremediasi juga dapat menjadi alternatif untuk digunakan dalam membersihkan tanah yang kurang subur akibat tercemar logam berat atau lahan kritis dengan cara menanam tanaman yang disebut akumulator, seperti rumput kerbau (Paspalum conjugatum), eceng padi (Monocharia vaginalis), rumput gelagah (Saccharum spontaneum), dan sebagainya (LIPI, 2020). Teknologi ini membuat tanah kembali subur sehingga dapat ditanami pepohonan kembali.

  1. Teknologi Informasi

Mengurangi kertas adalah salah satu bentuk penghijauan tidak langsung. Kertas terbuat dari pohon, maka apabila kita mengurangi penggunaan kertas maka angka penebangan pohon akan berkurang.

Di sebuah organisasi, surat atau formulir seringkali dicetak secara konvensional di atas kertas.  Dalam upaya mengurangi kertas, organisasi bisa menggunakan surat elektronik (e-mail) dan formulir digital yang bisa dibuat menggunakan aplikasi yang saat ini bisa diakses sekalipun melalui ponsel.   

Prinsip dasar yang harus mulai dianut adalah “zero paper” dengan penerapan digitalisasi secara ketat dengan menumbuhkan kebiasaan baru yaitu total tanpa kertas. Semua terobosan baru akan sulit dilakukan di awal, namun jika sering dilakukan secara berulang maka akan menjadi kebiasaan, lalu akan menjadi budaya. Manusia sudah terbukti berkali-kali meninggalkan budaya lama dan berhasil menggantinya dengan budaya baru, misalnya dari transformasi alat analog ke digital.  

go digital
Go digital, zero paper | Dokumentasi pribadi
  1. Teknologi Komunikasi

Saat ini teknologi komunikasi meningkat sangat pesat, ditandai dengan suburnya pengguna media sosial. Tidak dapat dipungkiri bahwa dampak media sosial juga sangat besar dalam kemunculan kebiasan-kebiasaan baru. Tokoh-tokoh yang berpengaruh yang kita beri predikat “influencer” dapat menjadi teladan untuk mengubah gaya hidup ramah lingkungan dan aktif dalam penghijauan. Kita semua pun bisa menjadi “influencer” di mana pun dengan memberi contoh gaya hidup ramah lingkungan.   

Kita perlu tindakan nyata, bukan seremoni belaka. Sebagai bagian dari warga bumi, kita pun hendaknya bersama-sama ikut beraksi dalam gerakan menyelamatkan kehidupan. Misi kita bukanlah untuk menyelamatkan bumi, tetapi menyelamatkan diri kita sendiri. Sejak jaman purbakala dan sampai kapan pun bumi tetap ada. Bumi telah melewati segala bentuk kehancuran namun tetap berdiri kokoh. Kehancuran pada bumi justeru memusnahkan makhluk hidup di dalamnya, termasuk manusia yang akan pergi meninggalkan bumi dan mewarisi bumi kepada generasi selanjutnya. Cobalah renungkan, bumi seperti apakah yang akan kita berikan kepada mereka? Semuanya tergantung di tangan kita hari ini. 

save the human
Save the human | Dokumentasi pribadi