Berbisnis dengan Keluarga? Siapa Takut!

Berbisnis dengan Keluarga? Siapa Takut!

Perhatikan hal-hal ini sebelum berbisnis dengan keluarga | Sumber: Unsplash (Adam Winger)

Bagi sebagian orang, membuka bisnis dengan keluarga mungkin menyenangkan dan terdengar mudah. Kita bisa lebih leluasa untuk berdiskusi apapun, termasuk masalah bagi keuntungan dan konsep bisnisnya. Lihat saja, beberapa jajaran orang kaya di Indonesia mayoritas bermitra dengan keluarganya sendiri. Kamu bisa melihat mereka memiliki nama belakang yang sama. Jadi kaya bersama, sukses juga bersama. Namun, benarkah demikian?

Faktanya, menjalankan usaha dengan family bisa jadi hal yang cukup sulit dan berpotensi merusak hubungan keluarga yang sudah terjalin, lo! Bila tidak ada kesepakatan yang harus dipatuhi semua pihak, berbisnis dapat menyebabkan permusuhan antar saudara. Waduh, berat banget nggak sih, resiko yang harus dihadapi? Bisa jadi berkepanjangan, nih!

Nah, sebelum SohIB memutuskan untuk melakukan kerjasama profesional dengan keluarga, mari simak bersama beberapa hal yang perlu kamu perhatikan.

Baca juga: 5 Profesi yang Terancam Punah Akibat Teknologi

Tentukan Bisnis Bersama

Sama dengan membangun usaha pada umumnya, tentunya SohIB perlu mendiskusikan bisnis apa yang akan dikerjakan dengan keluarga. Jangan sampai ada pihak yang merasa kurang setuju, tetapi juga dipaksa untuk menjadi bagian dari perusahaan nantinya. Bicarakan masalah konsep, tema bisnis, cara menjalankannya, hingga masalah permodalan. Membangun usaha, tentu saja memerlukan uang, bukan?

Buatlah Kesepakatan Hitam di Atas Putih

Jangan lupa untuk selalu membuat perjanjian tertulis sebelum bermitra dengan keluarga | Sumber: Unsplash (Cytonn Photography)

Once again, berbisnis dengan keluarga bisa gampang-gampang susah! Satu rombongan yang sudah saling setuju dan mendukung, bisa jadi di tengah jalan bermasalah karena suatu hal.

Oleh sebab itu, buatlah perjanjian tertulis yang disaksikan dan ditandatangani oleh pihak yang terlibat. Pelajari poin-poin apa saja yang harus dicantumkan dalam surat perjanjian tersebut. Ingat, tulis dengan sejelas mungkin dan pahami seksama. Dengan demikian, masalah internal yang berpotensi merusak bisa lebih dihindari, contohnya perebutan bagi hasil, aset kantor, hingga hak paten.

Baca juga: 5 Aplikasi untuk Mengedit Video di PC atau Laptop, Pilih Mana?

Pisahkan Masalah Pribadi dengan Pekerjaan

Guys, ini penting banget, ya! Bekerja dengan orang asing saja bisa jadi tidak terlepas kok, dengan yang namanya bersitegang karena masalah pribadi, apalagi dengan keluarga sendiri? Memisahkan kehidupan pekerjaan dan individu juga penting agar lingkungan profesional tetap tercipta dan dihormati.

Seseorang cenderung merasa lebih ‘santai’ karena berkarier di tempat yang notabene adalah ‘miliknya’. Hal ini tentu saja dapat mengganggu stabilitas work environment. Sehingga, dibutuhkan yang namanya aturan mengikat untuk dipatuhi oleh semua anggota tanpa terkecuali. Perlakukan usahamu ini dengan sebaik-baiknya dan seadil-adilnya. Memangnya kamu mau, saat berbisnis dengan adik sendiri, lalu dia kabur main golf saat jam kerja?

Jalin Komunikasi dengan Baik

Hmm.. poin ke-empat ini peer banget untuk kita bersama! Menjaga intonasi dan tetap berbicara yang santun saat brainstorming itu penting, apalagi dengan keluarga. Meski sejatinya memiliki ‘pertalian’, meski mungkin saja kita sudah tahu watak seseorang, tetapi nggak semua orang tahu cara memperlakukan keluarganya dengan sifat tersebut.

Jangan remehkan rasa hormat meski dengan yang kamu kenal ya, SohIB! Dengan siapapun, bicaralah dengan tenang, jangan grasa-grusu, dan jangan memberikan keputusan yang nantinya akan merugikan satu belah pihak.

Hindari Berbicara di Belakang

Jangan biasakan suka bergosip, lo! | Sumber: Unsplash (Nguyễn Phúc)

Was wes wos.. Was wes wos…

Ssst.. siapa yang masih hobi membicarakan orang lain di belakang? Yuk, kurangi kebiasaan buruk ini! Selain menjadikan diri kita sebagai orang yang licik, apa sih, manfaatnya melakukan hal tersebut?

Ketika memutuskan untuk berbisnis dengan family, garis bawahi untuk membicarakan apapun di belakang, termasuk mencibir atas keputusan yang sudah ditentukan. Ingat, membuka usaha dengan keluarga itu memiliki resiko yang lebih besar karena melibatkan orang dalam dan dekat dengan kita. Jangan sampai karena perbuatan bodoh seperti menggunjing di belakang menjadikan bisnis tak hanya hancur, tetapi hubungan keluarga tidak harmonis.

Baca juga: SohIB Berkelas" TikTok Marketing: Membuat Konten TikTok untuk Pemasaran

Jangan lupa untuk terus ikuti artikel-artikel seru lainnya hanya di sohib.indonesiabaik.id, ya! Banyak lo, informasi menarik nan lengkap yang harus banget kamu baca. Nggak hanya itu aja! Jika kamu memiliki passion di bidang kepenulisan dan ingin senantiasa berkembang, join jadi kontributor SohIB dan dapatkan banyak benefit-nya!

Oiya, SohIB.id juga punya komunitas keren yang selalu aktif memberikan berbagai pelatihan, webinar, diskusi, dan bagi-bagi merchandise cantik, lo! Skuy, langsung gabung aja di sini! So, sampai berjumpa lagi dan salam Sobat Baik Indonesia Hebat! (AJ)