Benarkah Cryptocurrency Solusi Terbaik Masa Depan?

Benarkah Cryptocurrency Solusi Terbaik Masa Depan?

Unsplash (kanchanara)

#SobatHebatIndonesiaBaik #JadiKontributorJadiInspirator #BerbagiMenginspirasi #SohIBBerkompetisiArtikel

Siapa yang tidak tahu Tesla? Tesla merupakan sebuah perusahaan otomotif asal Amerika yang memiliki spesialisasi di bidang mobil listrik, komponen mesin dan juga produksi perangkat pengisi ulang baterai yang didirikan oleh Elon Musk, Martin Eberhard, Marc Tarpenning, JB Straubel dan Ian Wright. Dari nama-nama tersebut tentu kita juga tidak asing dengan nama Elon Musk. Elon Musk adalah seorang pengusaha yang membuat sistem layanan pembayaran online dan terkemuka di dunia yaitu Paypal dan sekarang menjadi CEO dari program SpaceX dan Tesla Motors. Nama tersebut semakin familiar karena beberapa kali selalu dikaitkan dengan Cryptocurrency. Lalu apa hubungannya Tesla dengan Cryptocurrency?

Keterkaitan Tesla dengan Bitcoin | Tempo (Wawan Priyanto)

Bitcoin yang Dipengaruhi Tesla

Dikutip dari laman Tempo pada awal 2021 Elon Musk sempat menghebohkan dunia Cryptocurrency karena cuitannya di Twitter. "Anda sekarang dapat membeli Tesla dengan Bitcoin" cuit Elon Musk dalam akun Twitter miliknya (Rabu, 24/03/21). hal ini sempat membuat nilai Bitcoin menjadi tidak stabil. Karena cuitan tersebut harga Bitcoin melambung naik hingga 21% dalam kurun waktu 24 jam.

Saat harga Bitcoin melambung tinggi karenanya, Elon Musk kembali hadir menghebohkan dunia Cryptocurrency dengan tidak lagi menerima Bitcoin sebagai pembayaran mobil Tesla. hal ini sontak membuat para investor merugi, terutama investor yang bisa dikatakan ikut-ikutan (fomo) tren mata uang Kripto. Harga Bitcoin yang melambung tinggi membuat masyarakat awam ikut serta menjadi investor Bitcoin demi mencari keuntungan yang sangat besar. Dilansir dari laman CNBCIndonesia bahwa kicauan Elon Musk tersebut membuat harga Bitcoin turun sekitar 5% dalam beberapa menit pertama setelah pengumuman. Lantas apa yang menjadi alasan Elon Musk mengurungkan niat penggunaan Bitcoin pada pembelian Tesla?

Cryptocurrency dengan pengaruh iklim bumi | Unsplash ( Jon Tyson)

Mata Uang Kripto dan Emisi Karbon

Seperti yang kita ketahui untuk mendapatkan mata uang digital pada umumnya ada 2 cara. Cara pertama yang bisa kita lakukan adalah dengan membelinya, kita bisa membelinya sesuai dengan harga pasar yang berlaku melalui platform perdagangan mata uang digital. Dilansir dari CNN Indonesia sebelum membeli yang harus kita pastikan adalah platform perdagangan tersebut sudah terdaftar dan diawasi oleh Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti). Cara kedua yaitu dengan mining atau pertambangan yaitu mata uang digital yang digali oleh komputer di pusat data besar dengan menghabiskan banyak energi. Bayangkan saja untuk transaksi mata uang digital dibutuhkan sekitar 32 terra watt energi setiap tahunnya. energi sebanyak itu cukup untuk konsumsi energi 3 juta rumah tangga Amerika Serikat.

Ini yang menjadikan alasan bagi Elon Musk menghentikan penggunaan Cryptocurrency, Ia mengatakan "Tesla telah menangguhkan pembelian kendaraan menggunakan Bitcoin. Kami prihatin dengan peningkatan pesat penggunaan bahan bakar fosil untuk penambangan dan transaksi Bitcoin, terutama batu bara, yang memiliki emisi terburuk dari bahan bakar apa pun. Cryptocurrency adalah ide yang bagus di banyak tingkatan dan kami percaya ini memiliki masa depan yang menjanjikan, tetapi ini tidak boleh merugikan lingkungan. Tesla tidak akan menjual Bitcoin apa pun dan kami bermaksud menggunakannya untuk transaksi segera setelah transisi penambangan ke energi yang lebih berkelanjutan. Kami juga melihat mata uang Kripto lain yang menggunakan <1% energi transaksi Bitcoin." cuitan Elon Musk di laman Twitternya. Seperti yang kita ketahui penambangan itu membutuhkan energi besar yang hampir sama setiap tahunnya, sedangkan Elon Musk sendiri memliki reputasi sebagai pecinta lingkungan yang ia realisasikan di mobil Tesla ciptaannya.

Dari alasan Elon Musk bisa kita sadari bahwa dibalik keuntungan yang didapatkan dari sistem Cryptocurrency resiko besar juga kita hadapkan. Penggunaan energi listrik besar yang digunakan oleh mayoritas penambang mengakibatkan dampak yang sangat besar pula terhadap lingkungan, hal ini akan berimbas pada peningkatan penggunaan batu bara dan bahan bakar fosil lainnya. Penggunaan bahan bakar fosil akan menghasilkan karbon yang berdampak pemanasan global dan perubahan iklim. Tidak hanya itu, ketika tagihan energi untuk penambangan meningkat maka jumlah karbon dan limbah juga tinggi maka yang akan terjadi adalah penambahan masalah krisis iklilm dunia.

energi baik untuk sistem baru | Pexels (Akil Mazumder)

Energi Ramah Lingkungan Untuk Kripto di Masa Depan

Tidak dipungkiri bahwa energi listrik di Indonesia ini bahan bakar utamanya berasal dari bahan bakar fosil. menurut idxchanel 61% sumber listrik berasal dari pembangkit batu bara. hal ini akan berakibat fatal jika suatu saat nanti dunia bahkan Indonesia mulai terbiasa menggunakan Cryptocurrency dalam bertransaksi, karena setiap transaksi akan berkontribusi terhadap kerusakan lingkungan lewat emisi karbon. Jika memang Cryptocurrency merupakan solusi untuk alat tukar yang lebih efisien untuk masa depan, maka Indonesia atau bahkan dunia terlebih dahulu harus bertransisi menggunakan energi yang terbarukan yang ramah lingkungan. Apakah kita siap?