Bangkit Bersama dari Pandemi, Mari Ciptakan Perbaikan bagi Kehidupan

Bangkit Bersama dari Pandemi, Mari Ciptakan Perbaikan bagi Kehidupan

Bangkit Bersama dari Pandemi, Mari Ciptakan Perbaikan bagi Kehidupan | pexel.com: Anna Shvets

#SobatHebatIndonesiaBaik

#JadiKontributorJadiInspirator

#BerbagiMenginspirasi

#SohIBBerkompetisiArtikel

Pada tahun 2019, seluruh dunia telah digoncangkan dengan munculnya pandemi Covid-19 yang tidak hanya berdampak pada aspek kesehatan, tetapi juga pada aspek kehidupan lainnya. Sampai kurang lebih selama 2 tahun pada tahun 2022 ini, virus Covid-19 belum sepenuhnya hilang dari muka bumi. Bangkit dan memusnahkan Covid-19 ini perlu dilakukan, namun melakukan upaya perbaikan dan memetik hikmah dari kemunculan Covid-19 ini merupakan hal bijak untuk dilakukan. Mari sejenak kita renungi bersama pembelajaran apa yang dapat diambil dari kemunculan Covid-19 ini.

Menjaga Pola Hidup Sehat

Menjaga Pola Hidup Sehat | Pexel.com: Pixabay

Di masa pandemi, budaya hidup bersih dan sehat seolah telah menjadi kebiasaan yang mau tidak mau kita terapkan. Agar tidak mudah tertular virus Covid-19, banyak dari kita yang menerapkan pola hidup sehat seperti berolahraga, berjemur di bawah sinar matahari pagi, mengkonsumsi makanan sehat, banyak minum air putih, dan aktivitas sehat lainnya agar imun tubuh kita dapat terus terjaga. Sehat memang merupakan anugerah yang tidak ternilai harganya. Oleh karena itu, menerapkan pola hidup sehat sangat penting dan perlu untuk terus dijaga bahkan setelah pandemi ini berakhir nanti.

Memaknai Pentingnya Kebersamaan

Kebersamaan | Pexel.com: Archie Binamira

Pandemi datang bagai bencana yang tak diharapkan kehadirannya, gemerlap kesibukan dunia pun terhenti, sejenak kita bersembunyi membuat jarak dan melindungi diri masing-masing. Terisolasi, minim interaksi dan sosialisasi telah menjadi masalah yang seringkali diporakporandakan akibat pandemi ini. Lalu munculah pertanyaan, apakah ini yang diri kita dan dunia inginkan? mementingkan diri sendiri, sepi, dan terasing? Jika iya, mengapa kita ingin bebas daripada pandemi ini?

Nyatanya dari pandemi ini kita bisa memaknai bahwa kebersamaanlah yang membuat hidup ini lebih bermakna, bukan kesendirian dan keegoisan yang membuat kita tak lagi mengenal dan memanusiakan orang lain. Marilah kita renungi bersama, sudahkah kita menghargai keberadaan orang-orang di sekitar kita? Sudahkah kita menaruh kepedulian pada mereka? Akankah sama saja jika pandemi ini telah usai? Jangan buat pandemi sedih karena tak mampu menyadarkan kita, mari kita bangun kebersamaan, kepedulian, dan kebahagiaan bersama, terlalu mementingkan diri sendiri ternyata tak seasik dan sebaik itu.

Memperbaiki dan Mengevaluasi Kemajuan Ekonomi

Kekayaan dan ekonomi | pexel.com: Dom J

Pandemi juga telah memberikan dampak yang signifikan pada perekonomian dunia, tidak terkecuali negara-negara maju. Apa kiranya pelajaran yang ingin pandemi berikan untuk perekonomian kita? Apakah ada yang salah dari perekonomian kita? Jika dilihat, kelihatannya baik-baik saja, perekonomian maju dengan segala kecanggihan dan kemewahannya, seluruh dunia berlomba dan bersaing agar bisa menciptakan kekayaan sebanyak-banyaknya.

Tetapi jika ditelusuri kembali, mengapa demi kemajuan perekonomian itu, manusia justru seperti dipaksa bekerja tak kenal lelah untuk dapat bertahan hidup? Mengapa negara saling bersaing dan merasa paling unggul padahal masih banyak negara terbelakang yang seharusnya dirangkul bersama? Mengapa sumber daya alam perlahan dikeruk habis demi tercipta barang dan jasa yang mereka bilang lebih bermanfaat itu?

Nampaknya alam sudah lelah sampai-sampai menghadirkan bencana virus ini. Mari bersama kita lakukan perbaikan, buatlah kemajuan yang sejalan untuk menciptakan kesejahteraan, bangunlah keadilan, jangan rusak indahnya alam ini dan jangan egois seakan paling unggul sendiri itu menyenangkan. Bukannya lagi-lagi pandemi ini menyadarkan? kebersamaanlah yang nyatanya kita inginkan. Mari kita bangun peduli, saling bantu dan tolong-menolong antar sesama. Maju bersama, itulah semestinya yang kita usahakan.

Peraturan dan Kepedulian

Peraturan | pexel.com: Aaron J Hill

Pandemi memang tak bersuara, tapi jika dimaknai kita dapat memperoleh banyak pembelajaran darinya. Salah satunya adalah pandemi yang telah mengharuskan kita untuk taat pada peraturan, jika kita melanggar, maka kita sendirilah yang akan terkena akibatnya, ya terpapar virus atau menjadi penyebarnya. Selain taat pada peraturan, pandemi juga mengajarkan kita untuk peduli terhadap nasib orang lain terutama kepada orang yang kita cintai dengan mentaati peraturan untuk melindungi mereka agar tidak terkena virus pandemi.

Pandemi mengajarkan kita untuk mempunyai sikap hati-hati dalam bertindak, yaitu dengan melakukan pencegahan penularan sebaik mungkin dan mengajarkan kita untuk taat terhadap peraturan karena pada sejatinya peraturan ada untuk ditaati bukan untuk mengekang tetapi untuk kebaikan diri sendiri maupun kebaikan bersama. Oleh karena itu, mari kita buat hidup ini lebih bermakna dengan menumbuhkan rasa kepedulian, berbuat banyak manfaat dan kebaikan kepada sesama, bukan melanggar aturan dan norma yang pada akhirnya mencelakakan diri sendiri dan juga orang lain.

Bagaimanapun Teknologi Tidak Bisa Menggantikan Manusia Sepenuhnya

Teknologi | pexel.com: Anna Shvets

Pandemi juga telah membawa kita untuk beradaptasi dengan kemajuan teknologi. Teknologi telah membuat kehidupan menjadi lebih praktis dan efisien. Salah satu hikmah dari pandemi adalah masyarakat yang semakin mudah untuk beradaptasi dengan teknologi sehingga mendorong kemajuan dari teknologi.

Tapi sadarkah kita? sejatinya manusia tak akan bisa digantikan dengan teknologi sepenuhnya, karena teknologi itu hanyalah benda mati. Walaupun kita bisa berbincang melalui telepon genggam dengan kerabat dan teman-teman kita, walaupun pendidikan dan pekerjaan dapat berjalan secara jarak jauh dengan bantuan teknologi, tetap saja berbeda dan kebersamaan dapat lebih terasa jika bertemu langsung dengan mereka. Terlalu berkutat dengan teknologi juga lama-kelamaan membuat jenuh, belum lagi juga dapat mengancam kesehatan misalnya kesehatan mata menurun, fisik yang rentan terkena penyakit karena kurangnya aktivitas fisik dan lain-lain. Ternyata secanggih apapun teknologi tidak akan bisa menggantikan manusia sepenuhnya. Oleh karena itu gunakanlah teknologi secara bijak, jangan buat kehidupan manusia di dunia nyata ini mati karena digantikan oleh teknologi.

Mari Bangkit, Lanjutkan Hidup dan Lakukan Berbagai Perbaikan

covid19 | pexel.com: Anna Shvets

Berdasarkan World Health Organization pada website resmi penanganan Covid-19 pemerintah Indonesia yaitu covid19.go.id, sampai dengan 9 Juli 2022, jumlah korban kematian akibat Covid-19 dalam skala global pada 232 negara mencapai 6.345.595 jiwa. Diantara banyaknya korban tersebut, kita termasuk yang masih diberi kesempatan untuk melanjutkan hidup. Oleh karena itu mari kita bersama terus lawan pandemi ini dengan tetap menjaga protokol kesehatan dan menerapkan pola hidup sehat, mari kita bangkit dan lakukan berbagai perbaikan dengan memaknai hadirnya pandemi ini, diantaranya adalah dengan menebar banyak kebaikan dan manfaat untuk sesama, membangun rasa kebersamaan, kepedulian dan kepekaan terhadap sesama, bersama membangun dunia yang memanusiakan manusia, menjaga kelestarian alam, serta menjunjung tinggi nilai keadilan, bersama-sama kita bangkit dan ciptakan  kehidupan yang lebih baik kedepannya.

https://covid19.go.id/

https://www.pexels.com/photo/man-running-on-side-of-road-235922/

https://www.pexels.com/photo/toddlers-forming-a-circle-754769/

https://www.pexels.com/photo/six-10-euro-banknotes-45708/ https://www.pexels.com/photo/close-up-of-stop-sign-5411576/

https://www.pexels.com/photo/people-on-a-video-call-4226122/

https://www.pexels.com/photo/hands-with-latex-gloves-holding-a-globe-4167559/