Arisan Biogas dalam Membangun Desa Mandiri Energi

Arisan Biogas dalam Membangun Desa Mandiri Energi

Lomba Artikel SohIB-Teknologi Terkini untuk Penghijauan Global

“LOMBA ARTIKEL SOHIB” dan “Teknologi Terkini untuk Penghijauan Global”

#SobatHebatIndonesiaBaik

#JadiKontributorJadiInspirator

#BerbagiMenginspirasi

#SohIBBerkompetisiArtikel

Bahan Bakar Minyak (BBM) menjadi kebutuhan yang tidak bisa lepas dari kehidupan manusia. Penggunaannya sangat beragam, dari kendaraan bermotor, penerangan, hingga untuk memenuhi kebutuhan manusia yang paling vital yaitu memasak. Memasak tidak lagi menggunakan kayu bakar seperti era dulu. Namun masyarakat sudah terbiasa dengan kepraktisan yang disuguhkan oleh kemajuan teknologi modern. Kayu bakar kini sudah tergantikan dengan gas LPG. Tak khayal, ketersedian gas LPG sendiri tidak dapat diprediksi. Dalam Kompas.com (10/3/2022) dituliskan bahwa kelangkaan gas LPG 3 KG subsidi sering terjadi yang berakibat pada kenaikan harganya. Terkadang hal tersebut membuat masyarakat geram dan marah.Terdapat beberapa cara dalam mengatasi kelangkaan gas LPG yang kerap kali terjadi pada masyarakat. Salah satunya adalah menggunakan teknologi yang sudah tidak asing lagi di telinga kita, yaitu biogas.

Mandiri Energi di Desa Mundu

Salah satu pengguna Liquified Petroleum Gas (LPG) 3 KG bersubsidi adalah rumah tangga. Rumah tangga telah tersebar baik diperkotaan ataupun di pedesaan. Berdasarkan Kepmendagri 050-145/2022, Indonesia memiliki 74.961 desa. Masyarakat Desa mayoritas berprofesi sebagai petani dan peternak. Sebagai gambaran Desa Mundu Kecamatan Tulung Kabupaten Klaten. Mereka telah berhasil menjadi    salah satu contoh desa mandiri energi. Sebagian besar dari masyarakatnya telah menyadari kebermanfaatan dari biogas.

Biogas yang dibangun di Desa Mundu Kecamatan Tulung Kabupaten Klaten itu sendiri berawal dari keresahan masyarakat yang sebagian besar berprofesi sebagai petani sekaligus peternak sapi perah. Dimana kotoran dari sapi itu sendiri menjadi kehawatiran karena telah mencemari lingkungan. Yaitu pencemaran pada sungai dan pencemaran udara dari bau kotoran itu sendiri. Dengan adanya pendampingan, mengubah bencana pencemaran kotoran sapi itu menjadi sebuah berkah.

Nilai positif tersebut telah membangun kesadaran masyarakat akan kebermanfaatan biogas bagi mereka. Mereka tak lagi mengalami kelangkaan gas LPG 3 KG subsidi yang sering terjadi khususnya di pedesaan. Hal ini dibuktikan dengan peningkatan yang terjadi disetiap tahunnya. Dibawah ini merupakan persebaran biogas di Desa Mundu Kecamatan Tulung Kabupaten Klaten.

Persebaran Pembangunan Biogas (Sumber:LPTP Surakarta)

Adanya biogas telah membawa banyak dampak positif dari berbagai aspek. Baik untuk masyarakat ataupun lingkungan. Mereka sadar bahwa pembangunan biogas ini merupakan investasi jangka panjang. Mereka tidak lagi mengeluarkan biaya untuk membeli gas LPG 3 KG subsidi pemerintah. Tidak khawatir dengan kecelakaan terjadinya ledakan gas LPG karena mereka tahu penggunaan biogas lebih aman. Disisi lain mereka telah berkontribusi dalam menjaga keberlanjutan alam dan menjaga lingkungan dengan pengurangan penggunaan bahan bakar yang terbuat dari fosil. Kepala Biro Komunikasi, Layanan Informasi Publik dan Kerja Sama Kementerian ESDM, Agung Pribadi dalam web Kementerian ESDM (3/7/2020) mengatakan, “75% penggunaan LPG di dalam negeri itu berasal dari impor.” Berarti penggunaan biogas telah mengurangi kemungkinan terjadi krisi energi di negeri ini.

Disisi lain tak khayal pembangunan instalasi biogas membutuhkan dana dan tenaga. Yang menjadi keunikan dari Desa Mundu Kecamatan Tulung Kabupaten Klaten ini yaitu dilakukan arisan untuk membangun instalasi biogas. Arisan tersebut dinamai dengan “Arisan Biogas”. Mereka membantuk kelompok ternak yang bergotong royong ataupun bahu membahu dalam membangun instalasi biogas untuk meringankan pengeluaran yang seharusnya dibayarkan untuk tenaga pembangun.

Gotong Royong Membangun Intalasi Biogas (Sumber: Dokumentasi Pribadi)

Harapan

Penulis menuliskan cerita di atas dengan harapan dan bayangan bagaimana jika setiap desa dari 74.961 desa di Indonesia mampu memenuhi kebutuhan gas rumah tangga masing-masing. Maka akan terbentuk desa yang mandiri energi dan tidak akan lagi terjadi krisis energi serta tidak adalagi ketergantungan terhadap pemerintah. Indonesia tidak perlu lagi mengimpor gas LPG dan terbentuk swasembada energi.

 

Referensi

https://ditjenbinaadwil.kemendagri.go.id/berita/detail/kemendagri-mutakhirkan--kode-data-wilayah-administrasi-pemerintahan--dan-pulau-di-seluruh-indonesia#:~:text=Berdasarkan%20Kepmendagri%20050%2D145%2F2022,74.961%20desa%3B%20dan%2016.772%20pulau.

https://migas.esdm.go.id/post/read/dme-alternatif-pengganti-lpg