6 Alasan Skripsi Tidak Kunjung Selesai, Mahasiswa Confirmed!

6 Alasan Skripsi Tidak Kunjung Selesai, Mahasiswa Confirmed!

Ilustrasi seseorang sedang mengerjakan skripsi | Sumber: Unsplash (Annie Spratt)

Setiap mahasiswa tentunya akan melewati yang namanya ujian skripsi sebagai syarat utama penentu kelulusannya. Meskipun hal ini tentunya sudah diketahui sejak awal masuk bangku perkuliahan, nyatanya banyak sekali problematika yang terjadi selama pengerjaan skripsi. Orang-orang biasa menyebutnya sebagai ‘drama skripsi’.

Dikenal sebagai salah satu momok yang menegangkan selain presentasi ujian akhir, tidak sedikit lo, mahasiswa yang mengaku merasa stress dan sulit menemukan kembali semangatnya. Padahal, orang tua kita tentunya sudah menunggu-nunggu momen di mana bisa melihat anaknya wisuda dengan memakai toga suatu hari nanti.

Sebenarnya, apa saja sih, yang menjadi alasan skripsi tidak kunjung selesai? Coba check di bawah ini!

Baca juga: Etika Melamar Kerja dari WhatsApp, Berikan First Impression Terbaikmu!

1. Punya Masalah dengan Dosen

Merasa dipersulit dosen, pembimbing jarang di kampus saking sibuknya, hingga mendapatkan revisi berkali-kali adalah serentetan masalah yang paling mendominasi di dunia perskripsian. Ada yang sama nggak?

Bila memang ini yang menjadi problem SohIB, salah satu langkah yang paling konkrit untuk ditempuh adalah mintalah saran kepada dosen walimu. Siapa tahu, kamu bisa memperoleh nasihat untuk menghadapi pembimbingmu atau pertolongan lainnya, seperti pindah dosbing, ganti judul, hingga motivasi untuk bertahan.

Kemudian, tahanlah emosimu ketika mendapat perlakuan yang kurang nyaman dari dosen pembimbing. Biar bagaimanapun, beliau adalah guru yang menularkan ilmunya padamu dan juga akan membantu SohIB untuk segera lulus. Cobalah untuk selalu datang lebih awal pada jam bimbingan dan dengarkan dengan seksama revisi yang diberikan.

Satu dosen mungkin memiliki puluhan murid skripsian di waktu yang bersamaan, sehingga kelelahan bisa saja muncul. Bantulah dirimu dan pengajarmu untuk saling memahami. Bila perlu, sesekali bawalah makanan untuk dosbing, bukan untuk menyuap, tetapi menunjukkan bahwa kamu care kepadanya.

2. Jarang Bimbingan

Yang ini sih, namanya kelewatan! Ingat ya SohIB, skripsi adalah kebutuhanmu. Jangan melalaikan kewajibanmu sebagai seorang mahasiswa, salah satunya dengan menyelesaikan ujian akhirnya dengan baik.

Dari awal saat input skripsi, kuatkan komitmen kamu bahwa ini adalah prioritas utama dan harus segera dituntaskan. Catatlah jadwal bimbingan dosen agar SohIB tidak sering ketinggalan. Disiplinkan diri, caranya adalah begitu mendapatkan revisian, cepat-cepatlah mengerjakan agar bisa dikumpulkan pada bimbingan selanjutnya.

3. Judul Skripsi Selalu Ditolak

Ada yang begini juga? Ah, dosennya susah banget maunya nyari pembahasan yang aneh-aneh! Eits, jangan berprasangka dulu! Judul skripsi yang ditolak bisa berarti banyak hal lo, misalnya sudah pernah dibahas sebelumnya, topik terlalu general, variabel kurang matang, hingga manfaatnya untuk ilmu yang terkait masih tipis.

Ingat guys, skripsi itu disusun bukan ‘sekedar’ syarat kelulusan mahasiswa semata. Namun, diharapkan juga bisa memberikan dampak baik secara luas bagi masyarakat, jurusan, maupun penelitian selanjutnya. Ada baiknya SohIB rajin ke perpustakaan prodi agar mendapatkan inspirasi dari sana.

Baca juga: 6 Etika Meminjam Barang ke Orang Lain, Harus Sopan, lo!

4. Terlalu ‘Tinggi’

Alasan skripsi sering molor
Menjadi perfeksionis juga salah satu yang menghambat skripsi cepat selesai | Sumber: Unsplash (Adrian Swancar)

Maunya harus serba sempurna, kudu rapi penulisannya tanpa typo, bila perlu pilih dual methods agar tampil berbeda dan kelihatan cerdas.

Well, boleh-boleh saja sih, set high expectation pada diri sendiri. Toh, selama kamu bertanggung jawab, mengapa tidak? Namun, jangan lupakan bahwa ada batas waktu yang sebaiknya kamu penuhi agar skripsi tidak kelamaan. Saat ini, perguruan tinggi sudah banyak yang menerapkan maksimal 7 tahun masa studi untuk mahasiswa.

Bila SohIB menghabiskan waktu terlalu banyak untuk idealisme sendiri dan mengabaikan hal lainnya yang juga penting, dikhawatirkan kamu akan keteteran atau sudah bosan karena proses yang terlalu panjang.

5. Malas dan Tidak Paham Prioritasnya

Malas sebenarnya adalah momok yang paling menakutkan, melebihi skripsi itu sendiri. Oleh sebab itu, jika SohIB perhatikan, banyak mahasiswa tahun terakhir yang menjadi lebih menyendiri, sering ke perpustakaan, ganti circle pertemanan, hingga seakan menghilang dari peredaran bumi. Mereka biasanya mengatasi rasa malas mengerjakan tugas akhirnya tersebut dengan menjauhi kamarnya yang notabene nyaman untuk rebahan dan berkumpul bersama mahasiswa lain yang rajin bimbingan.

Nah, mungkin ini bisa menjadi strategi yang jitu bagi kamu yang dalam kondisi skripsi molor. Kita tidak harus benar-benar menjauhi circle kita, kok. Yang penting, SohIB dapat menyeimbangkan kehidupan dan prioritasnya, antara pribadi, pertemanan, dan kewajiban studinya.

6. Kegiatan Pribadi

Dan ini yang terakhir, pada poin ini, sebenarnya dibilang salah kita juga kurang tepat. Alasannya karena tidak semua mahasiswa berada di situasi yang men-support dia untuk fokus menyelesaikan perkuliahannya tepat waktu. Ada yang mungkin harus bekerja untuk menghidupi dirinya, anggota keluarga sakit, belum ada biaya hingga harus cuti dulu, atau menikah.

Bagi kamu yang berada di situasi di atas, semoga kamu diberikan kekuatan dan kemudahan untuk menyelesaikan semua urusanmu, ya! Tetaplah berusaha melakukan yang terbaik, bila lelah beristirahatlah, dan biarkan Tuhan membantumu dengan tangan-Nya yang tak tampak.

Beberapa alasan mahasiswa terlambat menyelesaikan skripsi di atas bukan sebagai acuan pasti, tetapi setidaknya mewakili sebagian besar cerita dalam proses berjibaku dengan tugas akhirnya. Adakah SohIB lain yang memiliki sebab lainnya? Jangan lupa komentar di kolom bawah, ya!

Baca juga: Inspirasi Outfit Anak Muda Masa Kini untuk Perkuliahan

Jangan lupa untuk terus ikuti artikel-artikel seru lainnya hanya di sohib.indonesiabaik.id, ya! Banyak lo, informasi menarik nan lengkap yang harus banget kamu baca. Nggak hanya itu aja! Jika kamu memiliki passion di bidang kepenulisan dan ingin senantiasa berkembang, join jadi kontributor SohIB dan dapatkan banyak benefit-nya!

Oiya, SohIB.id juga punya komunitas keren yang selalu aktif memberikan berbagai pelatihan, webinar, diskusi, dan bagi-bagi merchandise cantik, lo! Skuy, langsung gabung aja di sini! So, sampai berjumpa lagi dan salam Sobat Baik Indonesia Hebat! (AJ)