4 Alasan Orang Ngaret, Suka Ambigu Saat Janjian?

4 Alasan Orang Ngaret, Suka Ambigu Saat Janjian?

Seseorang yang marah atas keterlambatan | Sumber : Freepik.com (cookie_studio)

#SobatHebatIndonesiaBaik #JadiKontributorJadiInspirator #BerbagiMenginspirasi

Ngaret adalah budaya Indonesia!

Entah seberapa sering SohIB mendengar atau membaca kalimat tersebut? Ngaret adalah metafora untuk pengunduran waktu atau waktu yang tidak sesuai yang telah ditentukan. Siapa yang tidak kesal ketika sebuah acara atau kegiatan harus diundur atau ditunda karena keterlambatan beberapa orang? Mulai dari event besar sampai kegiatan nongkrong, tentunya pernah tertunda karena keberadaan orang ngaret.

Tidak tahu siapa yang menciptakan budaya ngaret, seakan-akan hal tersebut sudah menjadi lumrah saat ini. Perlu SohIB ketahui bersama, waktu yang tiap orang miliki itu sama-sama 24 jam, tetapi dalam memanfaatkan waktu tersebut, tentunya setiap orang berbeda. Banyak yang gak sadar akan hal tersebut atau mungkin pura-pura tidak tahu, menjadikannya tidak menghargai waktu orang lain. 

Ada beberapa alasan mengapa orang datang ngaret pada sebuah kegiatan atau acara. Apa saja?

1. Patokan Waktu yang Ambigu

Waktu dapat kita jadikan sebagai standar dalam berbagai hal, entah itu untuk menyelesaikan sesuatu atau memulai sesuatu. Pada organisasi, komunitas, atau bahkan perusahaan, biasanya menggunakan waktu sebagai patokan untuk memulai sebuah kegiatan.

Hari, tanggal, bulan, dan jam merupakan bagian dari waktu. Normalnya, pada aktivitas bersama, tentunya telah disepakati dengan tepat, kapan kegiatan tersebut akan dimulai. Namun, ada sebagian orang atau kelompok tertentu yang tidak mempunyai standar waktu alias agak ambigu.

“Ntar kita kumpul setelah Isya, ya!”

Kata "setelah Isya" ini tidak dapat menjelaskan kepastian waktu. Sebab, secara harfiah, telah kita ketahui bersama bahwa "setelah Isya" itu panjang, dimulai sejak sekitar pukul 19.00 WIB sampai sebelum Subuh (sekitar pukul 04.00 WIB). Jadi, sebetulnya kapan kita akan berkumpul? Tidak jelas diketahui jamnya.

Untuk menghindari hal tersebut, SohIB harus bisa menentukan waktu yang pasti. Jangan sampai kamu menyalahkan orang lain, padahal letak kesalahannya ada pada ketidakjelasan pada kegiatan tersebut.

2. Menunda Pekerjaan

Menunda-nunda pekerjaan adalah salah satu hal yang membuat ngaret itu dapat terjadi. Kurangnya kemampuan untuk manajemen waktu menyebabkan banyak pekerjaan yang menumpuk pada satu waktu, bahkan harus menyingkirkan beberapa kegiatan untuk menyelesaikan prioritas utama.

Padahal, jika kita dapat memanajemen waktu dengan maksimal, maka semua pekerjaan dapat terselesaikan dengan baik.

3. Tidak Menghargai Orang Lain

Terkadang, ada beberapa orang yang hanya mementingkan dirinya sendiri. Ia sengaja terlambat karena memang sudah memiliki kebiasaan tersebut. Padahal, menunggu seseorang yang terlambat bukanlah kegiatan yang menyenangkan. Bisa-bisa, orang yang sering menjadi korban penantian malah berubah menjadi pelaku. Ada yang bilang, orang yang terlambat adalah orang on time yang tersakiti.

4. Manajemen Waktu yang Buruk

Alasan klasik seseorang yang ngaret adalah “macet”, padahal hal tersebut dapat ia hindari jika sudah menerapkan manajemen waktu yang baik dan dengan kesadaran diri. Jika kita sadar bahwa jalan yang akan dilalui sering mengalami macet, maka berangkat jauh hari sebelum waktu yang ditentukan. Dengan demikian, kamu sudah mengurangi kemungkinan untuk terjebak macet.

Itulah beberapa alasan mengapa orang datang terlambat. Ternyata, penyebabnya bukan hanya dari kesalahan pribadi, melainkan juga dari patokan waktu yang salah. Mari kita menjadi orang yang tepat waktu. Hargai orang lain, sehingga membuat diri kita lebih bermanfaat dan tidak merugikan orang lain.