10 Alasan Logis Seseorang Resign, Kamu Juga?

10 Alasan Logis Seseorang Resign, Kamu Juga?

Ilustrasi seseorang memutuskan pergi dari pekerjaannya | Sumber: Unsplash (Romain V)

Resign atau keluar dari pekerjaan merupakan salah satu keputusan besar yang dialami sebagian karyawan. Beberapa orang mungkin berani mengutarakan alasannya dengan jujur terkait mengapa ia mengundurkan diri dari tempatnya bekerja. Namun, lebih banyak lagi yang lebih memilih memberikan alasan yang terdengar logis, meskipun bukan yang sebenarnya. Hal ini bisa jadi disebabkan rasa takut atau tidak nyaman dari kita terhadap atasan atau kantor yang sudah membimbing selama ini.

Padahal, alasan masuk akal seseorang untuk resign nggak melulu karena “Sudah saatnya saya berkembang di bidang lainnya.” saja, lo! Berikut ini adalah beberapa poin yang perlu kamu pertimbangkan dan tanyakan pada diri, apa alasanmu memutuskan untuk keluar dari pekerjaan!

Baca juga: Hapus File Ini Sebelum Resign!

1. Salary

Gaji biasanya menjadi hal yang paling sering dibicarakan oleh karyawan saat mengajukan pengunduran diri, meskipun tidak benar-benar diutarakan di depan atasan atau HRD. Sebenarnya, sah-sah saja untuk menegosiasikan hal tersebut kepada pihak kantor, toh, siapa tahu SohIB tidak perlu sampai resign. Berikan alasan yang bagus mengapa kamu layak mendapatkan kenaikkan gaji. Namun, untuk melangkah menuju ke sini, kembangkan terus kemampuan dan kompetensi diri.

2. Lingkungan Toxic

Toksik harus segera dihindari sebelum menimbulkan masalah bagi diri kita | Sumber: Unsplash (Johnny Cohen)

Toksik sangat sering dibahas oleh anak-anak masa kini, merujuk pada tempat atau seseorang yang ‘beracun’, menghasilkan energi yang negatif, merusak, dan mempengaruhi kepribadian dengan cara yang buruk. Nah, pada lingkup profesional sendiri, banyak karyawan yang merasa tertekan dan stres karena mendapatkan atasan, rekan kerja, atau lingkungan yang toxic tersebut. Contohnya adalah persaingan yang tidak sehat, gosip, adu domba, dan hal lainnya.  Bila kamu juga berada pada kondisi yang seperti ini dan tidak mungkin untuk dihindari, mungkin resign adalah jawaban paling bijaksana.

3. Kebutuhan Hidup Bertambah

Senada dengan poin pertama, kebutuhan hidup yang terus bertambah bisa menjadi alasan yang dapat diterima kantor saat kita pengajuan resign. Dalam hal ini, terkadang besaran gaji bukan jadi sebab tunggalnya, melainkan karena perubahan yang terjadi pada diri kita, tetapi sifatnya lebih internal. Sebagai permisalan, kamu akan menikah tahun depan, kelahiran anak, menjadi tulang punggung keluarga, dan lain sebagainya.

4. Dapat Pekerjaan yang Lebih Baik

Meskipun terdengar menyengatkan bagi perusahaanmu sekarang, tetapi mendapatkan kesempatan bekerja di tempat yang lebih baik sebetulnya alasan yang logis, lo! Atasan yang bijak adalah mereka yang mau menghargai keputusanmu dan support dengan hal itu. Terutama bagi kantor yang mungkin masih meniti karier dan berkembang, mereka pasti akan paham kok, apabila ada karyawannya dengan performa bagus pada akhirnya pergi ke tempat yang lebih mumpuni.

5. Ikut Keluarga

Bagi yang sudah berkeluarga, alasan kelima tersebut bukanlah hal yang terkesan mengada-ada. Resign karena pasangan berpindah kota atau merawat putra-putri tercinta bisa dengan mudah dipahami oleh sebagian perusahaan.

6. Sekolah Lagi

Sebenarnya, di beberapa company memiliki kebijakan tersendiri terkait karyawan yang pergi untuk melanjutkan pendidikan lagi, salah satunya adalah cuti untuk studi. Bila memang ini yang menjadi alasanmu dan sebenarnya masih ingin tetap mengabdi di kantor tersebut sepulang dari sekolah nanti, pertimbangkan kembali surat pengunduran dirimu.

7. Sulit Berkembang

Mungkin terdengar klise, tetapi dapat terus berkembang dan mengasah skill rupanya masuk sebagai indikator kebahagiaan karyawan menurut beberapa penelitian, lo! Bahkan, pekerjaan yang cenderung monoton dan ‘membosankan’ tidak bisa menahan pegawainya untuk tinggal lebih lama lagi. Pada usia yang produktif, masyarakat di Indonesia sebagian masih menyukai tantangan dalam pekerjaannya dan kurang nyaman untuk hidup di zona nyamannya. Apakah kamu juga seperti itu?

Baca juga: Mau Career Switch? Perhatikan Dulu Poin Ini!

8. Switch Career

Switch career adalah fenomena di mana seseorang merasa ‘salah jalan’ atau ingin berpindah haluan dari karier yang digelutinya dengan pekerjaan yang baru. Memang sih, yang satu ini terdengar kompleks, tetapi nggak ada salahnya SohIB menggunakan alasan ini untuk mundur dari pekerjaanmu. 

9. Alasan Kesehatan

Kesehatan bisa menjadi hal yang reasonable untuk resign, baik karena kita yang mengalami drop atau mengurus keluarga yang sakit. Bila kondisi tersebut dipaksakan, dikhawatirkan pekerjaan tidak akan maksimal atau menimbulkan masalah di kemudian hari.

10. Perbedaan Visi dan Misi

Beda visi misi bisa menjadi penyebab motivasi kerjamu menurun, lo! | Sumber: Unsplash (Ian Schneider)

Dunia yang dinamis tidak bisa kita hindari, pun juga dengan perusahaan. Pada pandemi tahun lalu, banyak company terpaksa gulung tikar atau berubah haluan demi menyelamatkan perekonomian dan kekuatan timnya. Hal ini sangat mungkin membuat suasana kerja berubah, juga dengan visi dan misinya. Tak sedikit yang merasa ‘pandangan’ perusahaan tak lagi sejalan dengan motivasinya untuk bekerja di sana. Jika itu juga terjadi padamu, undur diri bukanlah hal yang tidak logis, kok!

Inilah 10 alasan masuk akal bagi seseorang untuk mengajukan resign. Semoga, keputusanmu akan mengantarkan SohIB ke tempat, kesempatan, dan waktu yang lebih baik, ya!

Baca juga: Sebelum Resign, Pertimbangkan 4 Hal Ini!

Jangan lupa untuk terus ikuti artikel-artikel seru lainnya hanya di sohib.indonesiabaik.id, ya! Banyak lo, informasi menarik nan lengkap yang harus banget kamu baca. Nggak hanya itu aja! Jika kamu memiliki passion di bidang kepenulisan dan ingin senantiasa berkembang, join jadi kontributor SohIB dan dapatkan banyak benefit-nya!

Oiya, SohIB.id juga punya komunitas keren yang selalu aktif memberikan berbagai pelatihan, webinar, diskusi, dan bagi-bagi merchandise cantik, lo! Skuy, langsung gabung aja di sini! So, sampai berjumpa lagi dan salam Sobat Baik Indonesia Hebat! (AJ)