4 Hal Yang Dapat Dilakukan Mencegah Krisis Pangan di Indonesia dari Rumah

4 Hal Yang Dapat Dilakukan Mencegah Krisis Pangan di Indonesia dari Rumah

Bunga Hydrangea merupakan salah satu tanaman holtikultura , yang melambangkan ungkapan permintaan maaf dan terima kasih.

Halo Teman-teman #SobatHebatIndonesiaBaik #JadiKontributorJadiInspirator #BerbagiMenginspirasi #SohIBBerkompetisiArtikel  Pandemi Covid-19 menyerang seluruh bagian negara di dunia, salah satunya di Indonesia. Seluruh kalangan masyarakat merasakan dampak dari pandemi Covid-19. Dimana masyarakat harus mengurangi bahkan meniadakan aktivitas diluar ruangan bersama-sama. Seperti ditutupnya sekolah, kantor dan juga pasar. Ketika pasar ditutup juga dikurangi aktivitasnya maka ketersediaan bahan pangan akan berkurang atau langka dan menjadi mahal, sedangkan bahan pangan dan pangan menjadi kebutuhan utama yang harus dipenuhi oleh masyarakat. Berikut adalah cara menjaga ketahanan pangan bersama, dari rumah :

1.Berkebun di lahan sempit (Urban Farming)

Urban Farming
Manfaat Ruang Terbuka untuk Berkebun. Sumber : Tabloid Sinar tani

Berkebun menjadi sarana yang baik untuk mengenalkan alam kepada anak-anak usia dini dan sekolah. Mereka mempelajari bagaimana proses pertumbuhan tanaman sehingga dapat dikonsumsi membantu memenuhi kebutuhan zat gizi untuk pertumbuhan dan perkembangan anak-anak.

Saat ini berkebun bisa dilakukan tanpa harus menjadi petani dan memiliki lahan yang luas. Urban farming merupakan usaha pertanian di perkotaan dengan memanfaatkan lahan terbuka yang ada di masyarakat, dengan ukuran 5-20 m2 ( pertanian.go.id ). Lahan terbuka yang bisa digunakan gang di perkampungan, atap rumah, atap gedung perkantoran, hotel, dan apartemen, serta lahan di sekolah. komoditas yang umum ditanam adalah aneka tanaman sayur, buah, obat-obatan herbal, dan tanaman hias. Media yang digunakan diantaranya: penanaman secara vertikal, penanaman dengan media air atau hidroponik penanaman sayuran dengan budidaya ikan atau vertiminaponik.(tabloidsinartani.com)

2. Diversifikasi Pangan

sumber gambar : pexels.com
Menu Lengkap  (Sumber : pexels.com| Antoni Shkraba)

Diversifikasi pangan adalah program pemerintah untuk masyarakat agar tidak mengonsumsi satu jenis bahan makanan sumber karbohidrat, seperti beras. Pemerintah indonesia menetapkan 6 komoditas yang dapat dijadikan makanan sumber karbohidrat , diantaranya : ubi kayu, jagung, sagu, pisang, kentang dan sorgum (Kompas , 2020) .

Bahan pangan ini bisa banget diolah menjadi menu kekinian seperti : ubi kayu dibuat menjadi singkong goreng keju, atau kroket singkong dengan isian ayam dan sayur. Jagung diolah menjadi nasi jagung atau cream soup. Sagu dapat diolah menjadi papeda atau salah satu bahan pembuatan pempek. Kentang diolah menjadi kentang goreng, perkedel kentang, atau mashed potato cream.Sorgum diolah menjadi tepung yang bisa digunakan sebagai sereal, roti, atau juga bisa diolah menjadi nasi goreng dan juga salad. Selain bahan pangan lokal yang disarankan oleh pemerintah. labu kuning juga dapat dijadikan bahan diversifikasi pangan. labu kuning dapat diolah menjadi cream soup, sumber karbohidrat pada salad, dan kue.

3. Memasak Makanan Sendiri

Ibu dan Anak Memasak Bersama ( Sumber : Pexels.com | Vannesa Loring)

Sohib taukah kamu kalau memasak makanan sendiri itu banyak manfaatnya. Selain kamu bisa lebih hemat dalam anggaran kebutuhan makan. Kegiatan memasak juga mendekatkan antar keluarga juga mengajarkan anak-anak agar bisa bertanggung jawab melakukan pekerjaan memasak dari mulai persiapan bahan makanan, masak, hingga membersihkan alat masak dan alat makan.

Memasak makanan sendiri kamu juga bisa mengolah makanan secara higienis dan segar , karena kamu mengetahui kualitas bahan makanan yang kamu gunakan. Alat pengolahan makanan seperti pisau, talenan, wajan, sutil dan sebagainya telah dicuci bersih. Selain itu, dengan memasak sendiri kamu bisa menjaga kualitas nutrisi atau zat gizi yang terkandung dalam bahan pangan tersebut. Beberapa bahan makanan seperti sayur dan buah mengandung vitamin B dan C dapat larut dalam air sehingga mungkin lebih baik jika disajikan dengan teknik memasak dengan sedikit panas atau tidak dengan panas. contoh menu makanan ,yakni : sayur sop, sayur asam, salad buah dan sayur. Sayur sop dan sayur asam selain rasanya enak dan disukai semua orang. vitamin yang terdapat pada sayur tetap terjaga karena terlarut dalam air.

Masak makanan sesuai dengan jumlah anggota keluarga dan dengan porsi yang pas untuk menghindari makanan sisa terlalu banyak. Makanan sisa yang masih layak dimakan, biasanya disimpan dalam wadah tertutup dan simpan di lemari pendingin untuk dihangatkan kembali dan dimakan. Jika sisa makanan terlalu banyak maka akan menjadi sampah makanan yang dapat merugikan diri sendiri juga lingkungan.

4. Mengolah Sampah Organik Rumah Tangga

Kompos Organik (Sumber : Istock dalam Liputan 6.com)

Setelah memasak makanan untuk keluarga, biasanya meninggalkan sampah organik berupa kulit  dan batang sayuran atau buah juga cangkang telur.

Alat yang harus dipersiapkan dalam pembuatan kompos,yakni : sarung tangan, pisau dan talenan, blender, ember dan tutup, saringan. Bahan yang harus dipersiapkan, yakni : Sampah rumah tangga (kulit sayur dan buah, kulit telur), sampah kering ( kertas, kardus, tisu, ranting, atau daun kering),tanah, fermentasi (EM4 pertanian), dan air gula atau tetes tebu.

Cara membuat kompos organik

  1. Siapkan alat dan bahan.
  2. Masukkan saringan ke dalam ember yang ada keran pembuka dan tutup.
  3. Letakkan tanah pada bagian dasar ember.
  4. Masukkan sampah rumah tangga dan sampah kering yang sudah dipotong kecil-kecil (Pemotongan dilakukan untuk memudahkan penguraian sampah menjadi kompos).
  5. Masukkan Molase (Air gula atau tetes tebu ) dengan ukuran 250 cc.
  6. Masukkan bioaktivator (EM4 fermentasi ) dengan ukuran empat tutup botol ditambah air cucian beras atau air biasa 500 ml.
  7. Tutup dan diamkan selama satu minggu hingga satu bulan.
  8. Kompos siap digunakkan.

Jika ada sampah baru dan akan dimasukkan kedalam wadah yang sama maka lakukan urutan pembuatan kompos.

Mudah bukan, selama ada niat dan mau melakukan untuk mencoba kita pasti bisa menjaga ketahanan pangan bersama. Indonesia bukan cuma punya pemerintah , tapi milik masyarakat juga. Yuk lakukan secara mandiri mulai dari diri sendiri, keluarga, dan lingkungan di rumah. Jangan lupa ajak teman mu agar Indonesia terbebas dari krisis pangan. Karena Berbagi pun juga artinya Peduli.